Lo pasti sering denger: “Anak muda zaman sekarang susah punya rumah.” Harga properti makin gila, gaji stagnan, biaya hidup makin ketat. Tapi bukan berarti mustahil. Cara beli rumah pertama di usia muda itu tetap mungkin, asalkan lo tahu strategi dan siap konsisten. Artikel ini bakal bantu lo ngubah impian jadi rencana nyata—step by step.
Kenapa Anak Muda Harus Mulai Rencana Punya Rumah dari Sekarang?
Banyak yang nunggu “nanti aja” buat mulai mikirin beli rumah. Tapi masalahnya, harga properti gak nunggu lo siap. Tiap tahun naik 5–10%, kadang lebih.
Kenapa harus mulai dari sekarang?
- Harga rumah makin mahal tiap tahun
- Lo masih punya waktu panjang buat nabung
- Mulai lebih cepat = cicilan selesai lebih cepat
- Lebih tenang karena punya tempat tinggal sendiri
Kalau lo mulai nabung usia 23, dan target beli rumah di 5 tahun, artinya lo punya waktu buat nyicil DP, perbaiki skor kredit, dan ngumpulin dokumen penting.
Langkah Realistis: Cara Beli Rumah Pertama di Usia Muda
Berikut strategi yang bisa lo ikutin buat capai impian punya rumah, meskipun penghasilan belum “sultan mode on.”
1. Tentukan Target Rumah Lo
- Lokasi: dalam kota, pinggiran, atau daerah berkembang?
- Tipe: rumah tapak, apartemen, atau rumah subsidi?
- Harga: sesuaikan dengan kemampuan cicilan
Contoh realistis: rumah subsidi atau rumah 200–300 juta di daerah berkembang. Dari sini lo bisa hitung DP dan cicilan.
2. Mulai Nabung DP dari Sekarang
DP minimal 10–20% dari harga rumah. Misal rumah Rp250 juta, lo butuh DP sekitar Rp25–50 juta.
Strategi nabung DP:
- Buka rekening khusus tabungan rumah
- Gunakan auto-debit bulanan
- Sisihkan bonus, THR, atau side hustle buat tabungan DP
- Jangan sentuh dana ini kecuali buat beli rumah
Kalau lo bisa sisihkan Rp1 juta/bulan, dalam 2 tahun udah dapet Rp24 juta. Bisa banget kalau serius.
3. Jaga Skor Kredit dan Riwayat Keuangan
Kalau lo mau pakai KPR, bank bakal cek histori finansial lo. Jangan sampe gara-gara telat bayar PayLater, lo susah ACC KPR.
Tips jaga skor kredit:
- Bayar semua cicilan tepat waktu
- Jangan punya terlalu banyak utang konsumtif
- Punya rekening aktif yang rapi dan stabil
Skor kredit lo adalah kunci utama disetujuinya KPR.
4. Hitung Kemampuan Cicilan dengan Bijak
Idealnya, cicilan KPR lo nggak lebih dari 30–35% penghasilan bulanan.
Misal gaji lo Rp5 juta:
- Cicilan maksimal = Rp1,5 juta/bulan
Pilih tenor panjang (15–20 tahun) untuk meringankan beban, tapi pastikan juga lo tetap sisihkan dana darurat & investasi.
5. Cari Program atau Subsidi Pemerintah
Ada banyak program dari pemerintah buat bantu anak muda beli rumah:
- KPR FLPP (rumah subsidi) dengan bunga rendah
- Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat)
- Subsidi DP lewat Bank BTN atau BRI Syariah
Pantau terus info dari situs Kementerian PUPR atau bank penyedia KPR subsidi. Kadang ada promo atau event pameran properti yang worth it.
6. Pertimbangkan Beli Rumah Bareng (Joint Buyer)
Kalau lo punya pasangan atau saudara dengan visi yang sama, lo bisa ajukan KPR bareng. Gaji digabung, jadi peluang ACC makin besar.
Tapi inget, ini harus pake perjanjian hukum dan komunikasi yang matang. Jangan gegabah.
Bullet Point Recap: Biar Gampang Dicerna
- Tentukan target rumah sesuai lokasi dan harga
- Nabung DP mulai sekarang dan pisahkan rekeningnya
- Jaga skor kredit biar gampang dapet KPR
- Hitung cicilan maksimal 30% dari gaji
- Cek program subsidi dari pemerintah
- Bisa juga beli bareng pasangan/saudara dengan perjanjian
Kesimpulan: Rumah Pertama Itu Mungkin Banget Asal Serius
Cara beli rumah pertama di usia muda bukan mimpi yang terlalu tinggi. Tapi emang butuh rencana, niat, dan konsistensi. Lo gak harus langsung beli rumah mewah, tapi punya tempat tinggal sendiri itu investasi mental dan finansial. Mulai sekarang, bukan besok. Karena setiap rupiah yang lo simpen hari ini, bisa jadi kunci lo buat bebas sewa dan punya tempat tinggal yang beneran lo punya.